Halaman

Jumat, 13 April 2012

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS POTOFOLIO



MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO

A. Teori Belajar yang Mendasari Model Pembelajaran Berbasis Portofolio

            Model Pembelajaran Berbasis portofolio adalah teori belajar konstruktivisme, yang pada prinsipnya menggambarkan bahwa si pelajar membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. (kamiii, dalam Arnie Fajar, 2002:45)
            Dalam  konstruktivisme siswa memperoleh banyak pengetahuan di luar sekolah (kelas). Pemberian pengalaman belajar yang beragam memberikan kesempatan siswa untuk melaborasikannya. Dalam pandangan konstruktivisme, peran interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting. Seseorang dapat mengkonstruksi pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Sebagai contoh apabila seorang siswa tidak mampu melakukan suatu pekerjaan dengan pengetahuan yangvtelah dimilkinya, lalu ia bertanya kepada orang lain, maka ia memperoleh pengetahuan baru.
            Model Pembelajaran Berbasis Portofolio memungkinkan siswa untuk:
1.      Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau dari buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
2.      Siswa diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik informasi yang sifatnya benda/bacaan, penglihatan (objek langsung, TV/radio/internet) maupun orang/pakar/tokoh;
3.      Membuat alternatif untuk mengatasi topik /objek yang dibahas;
4.      Membuat suatu keputusan (sesuai dengan kemampuan siswa) yang berkaitan dengan konsep yang telah dipelajarinya, dengan memperetimbangkan nilai-nilai yang ada di masyarakat;
5.      Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.

B. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio


1. Portofolio Penilaian/Penaksiran/Evaluasi
            Dalam portofolio penilaian , guru dalam kelas adalah pasangan  dalam satu tim, siswa bekerja dengan guru untuk menetapkan tujuan pembelajaran. Guru adalah seorang yang memberikan bantuan, memimpin dan memberi petunjuk, tetapi guru bukan sebagai pusat (guru sentris) melainkan siswalah yang menjadipusat (siswa sentris) dalam proses belajar mengajar. Siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengambil keputusan yang didasari oleh pengetahuan dan keaktifannya sebagai anggota masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar