MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
A. Teori Belajar yang Mendasari Model
Pembelajaran Berbasis Portofolio
Model
Pembelajaran Berbasis portofolio adalah teori belajar konstruktivisme, yang
pada prinsipnya menggambarkan bahwa si pelajar membentuk atau membangun
pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. (kamiii, dalam Arnie
Fajar, 2002:45)
Dalam konstruktivisme siswa memperoleh banyak
pengetahuan di luar sekolah (kelas). Pemberian pengalaman belajar yang beragam
memberikan kesempatan siswa untuk melaborasikannya. Dalam pandangan
konstruktivisme, peran interaksi sosial merupakan hal yang sangat penting.
Seseorang dapat mengkonstruksi pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.
Sebagai contoh apabila seorang siswa tidak mampu melakukan suatu pekerjaan
dengan pengetahuan yangvtelah dimilkinya, lalu ia bertanya kepada orang lain,
maka ia memperoleh pengetahuan baru.
Model Pembelajaran Berbasis
Portofolio memungkinkan siswa untuk:
1.
Berlatih
memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau dari
buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari;
2.
Siswa
diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik informasi yang
sifatnya benda/bacaan, penglihatan (objek langsung, TV/radio/internet) maupun
orang/pakar/tokoh;
3.
Membuat
alternatif untuk mengatasi topik /objek yang dibahas;
4.
Membuat
suatu keputusan (sesuai dengan kemampuan siswa) yang berkaitan dengan konsep
yang telah dipelajarinya, dengan memperetimbangkan nilai-nilai yang ada di
masyarakat;
5.
Merumuskan
langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan mencegah timbulnya
masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
B. Model Pembelajaran Berbasis Portofolio
1. Portofolio
Penilaian/Penaksiran/Evaluasi
Dalam
portofolio penilaian , guru dalam kelas adalah pasangan dalam satu tim, siswa bekerja dengan guru
untuk menetapkan tujuan pembelajaran. Guru adalah seorang yang memberikan
bantuan, memimpin dan memberi petunjuk, tetapi guru bukan sebagai pusat (guru
sentris) melainkan siswalah yang menjadipusat (siswa sentris) dalam proses
belajar mengajar. Siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam mengambil
keputusan yang didasari oleh pengetahuan dan keaktifannya sebagai anggota
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar