Halaman

Jumat, 13 April 2012

Karya Tulis Ilmiah


KARYA TULIS ILMIAH
CARA BELAJAR SISWA DARI EKONOMI LEMAH
SDN KAMPUNGSAWAH 03
TAHUN PEMBELAJARAN 2007-2008










SUWARNA, S.Pd
NIP. 132 282 209








UPTD TK/SD KECAMATAN RUMPIN KABUPATEN BOGOR
TAHUN 2008






KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman, islam, serta sehat walafiat, sehingga karya tulis ini dapat selesai dikerjakan, walaupun masih banyak kekurangan-kekurangan.
Tak lupa juga penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Kepala Sekolah SDN Kampung sawah 03 yang telah memberikan dorongan sehingga karya tulis ini dapat selesai.
Profesionalisme guru tentunya sangat penting di dalam proses pembelajaran. Guru yang profesional tentunya tidak akan membiarkan siswanya berkembang begitu saja, tetapi ia akan membantu proses perkembangan siswa dengan sebaik-baiknya. Selain itu juga, bagaimana cara siswa belajar akan mendapat perhatian dari seorang guru. Karena cara siswa belajar akan memberi gambaran seperti apa kompetensi yang akan dicapai atau dikuasai oleh siswa nanti.
Ini lah sebabnya, mengapa penulis mengangkat topik “cara belajar siswa dari ekonomi lemah” untuk judul karya tulis ini, mudah-mudahan sedikit banyaknya dapat membantu, khususnya untuk penulis sendiri umumnya pembaca sekalian (guru), di dalam proses pembelajaran di sekolah.
Demi pebaikan karya tulis ini kritik dan saran dari pembaca sekalian sangat penulis harapkan. Itulah kiranya yang dapat penulis kemukakan sebagai pengantar dalam karya tulis ini. Terima kasih. Wassallam.

                                                                                             Penulis.







 
BAB I
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang Masalah
 Dalam memenuhi kebutuhan untuk bertahan hidup manusia perlu memiliki pengetahuan. Dalam upaya memiliki pengetahuan manusia perlu belajar. Belajar dapat terjadi apabila terdapat kemauan dan keaktifan dari dalam diri siswa.
Sudirman menyatakan, “pada dasarnya tidak ada belajar tanpa “keaktifan siswa”. [1] Konsep di atas menyatakan bahwa di dalam kelas siswa harus aktif untuk menunjukkan bahwa telah terjadi belajar. Jadi belajar tidak hanya mendengarceramah guru, mengumpulkan tugas dan setelah itu belajar selesai tetapi harus ada timbal balik dari siswa baik dalam bentuk tanggapan ataupun pertanyaan.
Bagi siswa yang memiliki kesiapan mental dan fisik, kegiatan belajar di atas dapat dilakukan secara maksimal seperti dikemukakan oleh N. Sudirman, “Pada dasarnya setiap kegiatan belajar harus melibatkan kegiatan mental termasuk kegiatan belajar fisik atau motorik sekalipun”[2]  
Menurut teori Abraham Maslow, belajar merupakan salah satu kebutuhan yang memiliki harga diri yang stabil dan tinggi, harga diri untuk dihormati orang lain, kebutuhan ini meliputi keinginan untuk mencukupi prestasi, reputasi dan status.
Pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskankehidupan bang yang salah satu caranya melalui program pendidikan. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa pendidikan sangat penting bagi manusia. Hal ini tampak pada orang tua yang selalu berusaha agar anak-anaknya dapat berhasil dalam sekolahnya. Menjadi anak yang pandai, anak yang baik, berguna bagi nusa, bangsa, agama dan masyarakat pada umumnya.
Banyak orang mengatakan bahwa harta warisan yang paling berharga bagi seorang anak adalah pendidikan dan pembelajaran. Namun dalam kenyataannya tidak semua orang tua dapat memenuhi kebutuhan belajar anak-anaknya. Bukan mereka tidak sadar akan pentingnya pendidikan, tetapi keadaan ekonomi yang lemah mengakibatkan mereka mengorbankan pendidikan anak-anaknya. Dengan pendapatan yang minim orang tua lebih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan yang mendesak untuk keperluan mereka sehari-hari seperti sandang, pangan, dan papan dari pada biaya pendidikan anak-anaknya kebutuhan tersebut membuat anak putus asa dan kecewa sehingga dorongan belajar mereka kurang dan pada akhirnya anak meninggakan bangku sekolah, karena harus membantu orang tuanya dalam memenuhi kebutuhan untuk hidup keluarganya. Dengan demikian jelas factor ekonomi berpengaruh terhadap pendidikan siswa.
Bagi siswa yang memiliki banyak kegiatan maka kesiapan dalam segi mental dan fisikbelum tentu ada yang disebabkan kelelahan atau factor lain. Hal tersebut dialami oleh sebagian siswa SDN Kampung sawah 03 Kecamatan Rumpin Bogor yang banyak membantu orang tuanya di rumah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di samping mereka juga mengikuti kegiatan ektrakurikuler di sekolahnya seperti pramuka, olahraga, kesenian, pancake silat dan kegiatan keagamaan.
Prinsip teori gestalt menyatakan, “Belajar memberi hasil sebaik-baiknya bila didasarkan padapengalaman’. [3] Konsep di atas menyatakan bahwa harus ada interaksi antara siswa dengan linkungan dimana siswa memperoleh dan mengaplikasikan pengalaman belajar diperoleh dari kegiatan pembelajaran di kelas dan kegiatan ekstrakurikuler serta kegiatan di limgkungan keluarga juga berperan besar. Kegiatan ekstrakurikuler memang diperlukan agar siswa memiliki kemampuan lebih terutama dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh melalui pembelajaran. Hal ini juga mendapat dukungan sebagian besar guru SDN Kampung sawah 03 tetapi kenyataannya di lapangan menunjukkan hal yang bertentangan dimana kadangkala siswa tidak dapat membagi waktu dengan baik antara belajar dan kegiatan membantu keluarganya di rumah.
Siswa khususnya mereka yang berasal dari keluarga ekonomi lemah terkadang tidak mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas dikarenakanadanya kegiatan di keluarganya yaitu membantu orang tua padahal guru di sekolah sering sekali menuntut kehadiran siswa di kelas. Meskipun demikian raport mereka tidak mengecewakan.
Dari kenyataan di atas maka pengertahuan akan cara belajar mereka terutama dengan adanyakegiatan membantu orang tua di rumah di smping kegiatan ekstra kurikuler akan berguna untuk diteliti.



B.       Perumusan Masalah
Inti permasalahan dari penelitian ini ditekankan pada “ Cara belajar siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03” dapat dirumuskan dalam masalah seperti di bawah ini:
1.    Kegiatan belajar seperti apa yang digunakan siswa sekolah dasar dari keluaga ekonomi lemah?
2.    Bagaimana siswa dari keluarga ekonomi lemah membagi waktu dalam kegiatan pembelajarandi sekolah, ekstra kurikuler dan membantu orang tua?
3.    Apakah dampak kegiatan yang dilakukan oleh siswa ekonomi lemah terhadap cara belajar mereka?

C.       Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara belajar siswa sekolah dasar dari keluarga ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03.

D.       Kegunaan Penelitian
1.    Menemukan cara belajar yang sesuai bagi siswa yang memiliki banyak kegiatan.
2.    Sebagai masukan bagi guru dalam proses pembelajaran di kelas.
3.    Memotivasi siswa lain agar tidak takut untuk mengikuti kegiatan positif di luar kegiatan pembelajaran di kelas.
4.    Sebagai bahan petimbangan bagi siswa yang harus membantu orang tua dan siswa yang memiliki kegiatan lain selain kegiatan pembelajaran di kelas.


BAB II
ACUAN TEORITIS DAN PENELITIAN RELEVAN

A.           Acuan Teoritis
1.            Hakikat Kegiatan Belajar
Setiap manusia memiliki cirri yang berbeda-beda, demikian juga bagaiman mereka melakukan kegiatan belajar.
Paul D. Diedrich dalam buku S. Nasution yang berjudul Didaktik membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan belajar siswa.
Good dan Brophy dalam bukunya Educational Psychology : A Realistic Approach mengemukakan arti belajar dengan kata-kata singkat, yaitu Learning is the development of new associations as a result of experience.[4] Belajar itu suatu proses yang benar-benar bersifat internal. Belajar merupakan suatu proses ysng tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu  terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi yang dimaksud dengan belajar menurut Good dan Brophy bukan tingkah laku yang nampak, tetapi adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru (dapat berupa antara perangsang-perangsang, antara reaksi-reaksi, atau antara perangsang dan reaksi).

2.            Hakikat Membagi Waktu
Waktu memiliki peranan yang sangat penting dalam belajar. Oleh karena itu kita harus mengelola waktu dengan sebaik mungkin. JB. Carol yang dikutip oleh H. Walkitri berpendapat bahwa “Tingkat penguasaan bahan adalah fungsi dari waktu yang digunakan secara sungguh-sungguh untuk belajar dan waktu yang dibutuhkan mempelajari suatu bahan”.

3.            Hakikat dampak Kegiatan
Kegiatan yang terlalu berlebihandapat mengakibatkan efek yang tidak baik bagi tubuh manusiaterutama bila mempengaruhicara belajar seseorang. S. Nasution dalam buku Asas-asas Kurikulum mengemukakan bahwa “Perubahan karena mabuk atau keletihan bukan hasil belajar karena tidak diperoleh melalui kegiatan belajar”.

4.            Faktor-Faktor Yang Mendukung Keberhasilan Belajar
Berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam-macamfaktor. Adapun faktor-faktor itu, dapat dibedakan menjadi dua golongan yaitu: faktor individual dan faktor sosial.
Faktor individual adalah faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri misalnya: kematangan (pertumbuhan), kecerdasan (intelegensi), motivasi, latihan dan ulangan, serta sifat-sifat pribadi seseorang.
 Faktor sosial adalah faktor yang adadi luar individual misalnya: keluarga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam pembelajaran, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, serta motivasi sosial.


5.            Keluarga Ekonomi Lemah
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, Keluarga adalah orang yang hidup dalam suatu rumah yang sedarah dan ada pertalian oleh keturunan. Sedangkan ekonomi adalah segala sesuatu yang bertalian dengan kebutuhan manusia. Jadi keluarga ekonomi lemah adalah keluarga yang tidak dapat memenuhi segala krbutuhan anggota keluarganya. Ini dapat dilihat dari:
a)    Penghasilan, penghasilan keluarga ekonomi lemah rata-rata di bawah upah minimal regional.
b)    Jumlah keluarga yang ditanggung terlalu banyak.
c)    Tempat tinggal tidak memenuhi syarat kesehatan/tidak layak.
d)    Pekerjaan tidak menentu/tidak tetep.

6.            Cara Belajar yang Baik
Crow and crow mengemukan saran-sarannya dengan singkat dan terinci untuk mencapai hasil belajar yang lebih efesien yaitu:
a.    Memiliki dahulu tujuan belajar yang pasti
b.    Usahakan adanya tempat belajar yang memadai
c.    Jaga kondisi fisik jangan sampai mengganggu konsentrasi dan keaktifan mental
d.    Rencanakan dan ikuti jadwal waktu untuk belajar
e.    Selingi belajar itu dengan waktu-waktu istiharat yang teratur
f.     Cari kalimat-kalimat topic atau inti pengertian dari tiap paragrap.
g.    Selama belajar gunakan metode pengulangan dalam hati
h.    Lakukan metode keseluruhan bila mungkin
i.      Usahakan dapat membaca cepat, tepat dan cermat
j.      Buat catatan-catatan atau rangkuman yang tersusun rapi
k.    Adakan pernilaian terhadap kesulitan bahan untuk dipelajari lebih lanjut
l.      Susun dan buat pertanyaan-pertanyaan yang tepatdan coba menemukan jawabannya
m.   Kensentrasi dengan sungguh-sungguh pada waktu belajar
n.    Pelajari dengan teliti table, grafik dan ilustrsi
o.    Biasakan buat rangkuman dan kesimpulan
p.    Buat kepastian untuk melengkapi tugas-tugas belajar
q.    Pelajri baik-baik pernyataan yang dikemukan oleh pengarang jika diragukan kebenarannya
r.     Teliti pendapat beberapa pengarang
s.    Belajar menggunakan kamus dengan sebaik-baiknya
t.      Analisis kebiasaan belajar yang dilakukan dan cobalah untuk memperbaiki kelemahan-kelemahannya.

B.           Penelitian yang Relevan
Dari penelitian yang dilakukan oleh Ratna Sajekti Rusli pada Agustus 1988 mengemukakan bahwa cara dosen/guru mengajar di depan kelas dapat mempengaruhi cara belajar siswa.







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN


A.       Deskripsi Latar, Entri dan Kehadiran Peneliti,Fokus dan Waktu Penelitian

1.    Deskripsi Latar
Penelitian ini dilakukan pada dua orang siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan suka membantu orang tua di rumah, siswa yang pertama Imam Mukhlis berusia 13 tahun dan Tajudin berusia 12 tahun. Kedua-duanya siswa Kelas 6 SDN Kampungsawah 03, Kecamatan Rumpin, Bogor.

2.    Entri
Pada bagian ini akan dijelaskan langkah pertama dalam memasuki area penelitian.

a.    Mengurus Izin Penelitian
Dalam mengurus izin tidak mengalami kesulitan karena dilakukan di sekolah tempat peneliti bekerja (kelas tempat peneliti mengajar), peneliti menemui kepala sekolah untuk memperkenankan meneliti merek. Secara lisan kepala sekolah mengizinkan peneliti untuk meneliti mereka berdua. Peneliti melibatkan informan (teman dari Imam Mukhlis dan Tajudin) untuk kegiatan yang dilakukan di rumah siswa yang akan diteliti. Sedangkan di dalam kelas (sekolah) peneliti sendiri yang terlibat langsung.

b.    Studi Pendahuluan
Setelah diberiizin peneliti langsung membuat jadwal kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan oleh subyek penelitian. Termasuk jadwal kegiatan informan peneliti.

c.    Masuk ke Dalam Penelitian
Penelitian di lapangan dimulai pada minggu ketiga bulan Januari 2008. Peneliti langsung mengadakan penelitiandi dalam kelas tempat mereka belajar dan dalam kegiatan ekstrakurikuler yang mereka ikuti sedangkanuntuk kegiatan di rumah peneliti melibatkan informan.

3.    Kehadiran Peneliti
Dalam meneliti, peneliti mewawancarai teman dekat subyek penelitian, informan serta pengamatan langsung serta berbaur bersama mereka saat di sekolah, ataupun dalam kegiatannya di rumah. Waktu penelitian disesuaikan dengan jadwal peneliti sendiri dan jadwal informan yang dilakukan waktu pagi, siang, atau pun sore hari.

4.    Fokus dan Waktu Penelitian
a.        Fokus Penelitian
Secara khusus penelitian ini difokuskan pada hal-hal sebagai berikut:
1.    Kegiatan belajar yang dilakukan dan digunakan oleh siswa dari ekonomi lemah.
2.    Cara mengatur waktu antara kegiatan belajar di sekolah dan ekstrakurikuler serta kegiatan di rumah.
3.    Dampak kegiatan terhadap siswa.
b.        Waktu Penelitian
Pengumpulan data disusun mulai minggu ketiga bulan Januari 2008 hingga minggu ke kedua bulan April 2008.

B.       Metode Penelitian
Metode Penelitian menggunakan Pendekatan Naturalistik yang mengikuti langkah-langkah yang diterapkan oleh Spradley. Pendekatan Naturalistik adalah suatu meted empiris dalam arti peneliti menemukan bukti pada apa yang dialami pada penalaran formal ata analitik. Peneliti menggunakan metode ini, karena penelitian naturalistik dilaksanakan dengan tata latar ilmiah, memakai metode ilmiah, dengan cara yang wajar oleh orang-orang yang berminat pada apa yang mereka pelajari.
Metode ini mencari pemahaman tentang subyek penelitian melalui analitis atas lingkungan alamiah (natural setting) mereka. Oleh karena itu, situasiyang alamiah, bukan situasi buatan seperti eksperimen atau wawancara formal, yang harus menjadi sumber data. Realistis eksis didunia empiris dalam arti dialami dan bukan pada metode yang digunakan untuk menelaahdunia tersebut. Realistis harus ditemukan dengan memeriksa dunia tersebut, tetapi metodesekedar instrument yang dirancang untuk mengidentifikasi dan menganalisa karakter dunia empiris. Hal ini tidak mengarah pada sifat penelitian yang hanya mengamati dari jauh, tetapi tetap menggunakan metode pengumpulan data yang terstruktur seperti wawancara dengan informan, pemetaan lokasi dan menganalisa dokumentasi. Secara eksplisit, metode ini dianggap sebagai pengamatan berperan serta (participatory observation), karena secara stimultan peneliti memadukan wawancara dengan repondendan informan, analisis dokumen, partisipasi dan observasi langsung serta intropeksi. Namun peneliti tidak mengarahkan penelitian pada studi kasus (cases study), karena subyek penelitian ini tidak bersifat sangat khusus (non fenomena) tapi bukanlah esuatu yang umum ( general ). Studi yang dilakukan bersifat eksploratif, yaitu mencari informasi tentang pla belajar individu-individu yang berada di sebuah komunitas.

C.       Teknik Pengumpulan Data
Menggunakan pola naturalistik dengan mengusahakan seminimal mungkin adanya pengarus atau gangguan terhadap subyek penelitian dan lingkungannya. Untuk itu peneliti menggunakan teknik wawancara dan observasi atau pengamatan untuk memperoleh data dari inforan peneliti.

D.       Analisa Data dan Interpretasi Data
1.        Analisis Data
Analisis data dilakukan langsung dilapangan. Ada empat tahap analisis data yaitu analisisdomain, analisis taksonomi, analisis komponen dan analisis tema.

2.        Interpretasi Data
Dilakukan dengan berdiskusi sesame peneliti agar makna yang didapat tidak ambigu dan didukung oleh teori-teori yang relevan.


E.       Pemeriksaan Keabsahan Data
Bagian yang penting ini peneliti lakukan berdasarkan data yang dikemukan oleh Moleong yaitu:


1.    Perpanjangan keikutsertaan
Penelitian itu seharusnya berakhir dalam waktu tiga minggu tetapi karena sesuatu hal sehingga peneliti tidak bisa  hadir di tempat penelitian maka peneliti tambahkan satu minggu untuk mendapatkan data dri informan peneliti.

2.    Ketekunan Pengamatan
Peneliti berusaha berdisiplin dan rajin dalam mengumpulkan data penelitian ini. Dan tentunya, selama penelitian berjalan, peneliti menghindari unsur-unsur subyektifitas yang dapat mengganggu proses penelitian dan menyebabkan bisa pada data hasil penelitian.
3.    Triangulasi
Prose triangulasi peneliti lakukan pertama dengan sahabat dari peneliti kemudian kedua dari guru dan yang terakhir dari kepala sekolah. Selain itu, peneliti juga menyesuaikan dengan teori-teori yang menjadi bahan acuan penelitian ini. Seperti pada teori-teori belajar yang empiric dan mengarah pada bentuk pola belajar yang menjadi obyek penelitian itu.
Selain teori gestalt yang mengarahkan pemahaman tentang konsep pengalaman dalam belajar. Teori lain yang mendasari obyek penelitian kali ini adalah teori belajar yang dinamakan sibernetik. Teori ini mengemukakan bahwa tidak satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi, yang cocok untuk semua pebelajar. Menurut teori ini yang terpenting adalah “system informasi” dari apa yang akan dipelajari siswa, sedangkan proses belajar akan ditentukan oleh sistem informasi ini. Untuk itu, sebuah informasi mungkin akan dipelajari siswa lain melalui proses belajar yang berbeda. Di bawah suasana yang berbeda dari kebanyakkan siswa, subyek penelitian ini melakukan pola belajar yang disesuaikan dengan berbagai situasi yang berbeda-beda. Oleh karena itu teori belajar sibernetik adalah teori yang menjadi salah satu sisi dari triangulasi dalam penelitian ini.
4.    Auditing
Auditing merupakan proses penelusuranyang berkaitan dengan hasil penelitian yang dilakukan melalui:
a.    Praentri
Pertemuan dengan staf ahli.
b.    Penetapan dapat diaudit
Mempersiapkan hal-hal yang berkenaan dengan proses dari hasil penelitian yang dilakukan dengan membuat kode-kode untuk membuat catatan lapangan.
c.    Kesepakatan formal
Dalam hal ini peneliti dengan kepala sekolah telah mengadakan kesepakatan mengenai batas akhir selesainya penelitian.
d.    Penentuan keabsyahan data
Hal ini dilakukan oleh peneliti.




BAB IV
HASIL PENELITIAN


A.   Deskripsi Latar Penelitian
1.    Keberadaan Informan
Informan berada di Sekolah Dasar Negeri Kampungsawah 03 Kecamatan Rumpin, ruang kelas enam berdekatan dengan ruang kantor dan ruang kelas lima, di belakangnya sawah yang sedang menghijau dengan pemandangan alam yang indah. Sedangkan bagian depannya adalah perumahan penduduk.
2.    Informan
Informan pertama adalah Imam Mukhlis yang merupakan anak kelima dari delapan  bersaudara lahir pada tanggal 18 Maret 1995 di Bogor dan bertempat tinggal di Kampung Cigewor Desa Kampungsawah Kecamatan Rumpin, Bogor, yang mempuyai hobi membaca. Informan kedua adalah Tajudin anak ketiga dari lima bersaudara yang lahir pada 05 Juli 1995 yang biasa dipanggil Udin memiliki empat saudara kandung yang gemar membaca juga berolahraga.
3.    Kegiatan informan
Imam Mukhlis selain sekolah, ia aktif mengaji dan ikut kegiatan ekstrakurikuler di sekolahnya di samping itu ia juga rajin membantu kedua orangtuanya yang bekerja sebagai pedagang kecil di kampungnya. Sedangkan Tajudin selai bersekolah juga aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler dan suka juga mengaji berama teman-temannya serta giat membantu ibunya.


B.   Deskripsi Hasil Penelitian
1.    Hasil Analisis Domain
a.    Kegiatan belajar yang digunakan siswa dari ekonomi lemah adalah mendengar, mencatat, bertanya jika kurang jelas dan melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru dengan rajin walaupun saat ada tugas ia tidak masuk sekolah.
b.    Siswa dari ekonomi lemah membagi waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan yang dilakukan di lingkungan rumahnya dengan menyesuaikan waktu sekolah.
c.    Dampak kegiatan yang dilakukan oleh siswa dari ekonomi lemah terhadap pisik melelahkan.
2.    Hasil Analisis Taksonomi
a.    Kegiatan belajar yang digunakan siswa dari anak ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03. Dari hasil wawancara yang dilakukan, diketahui bahwa pola belajar dalam kelas yang dilakukan subyek penelitian adalah mendengarkan dengan serius penjelasan dari guru, lalu kegiatan berikutnya bertanya jawab dengan guru dan berdiskusi dengan teman-temannya. Selain itu, ada juga subyek yang lebih suka mencatat penjelasan guru yang kemudian ia tanyakan kembali kepada guru secar interpersonal. Kedekatannya denagan guru lebih bila dibandingkan dengan siswa lainnya. Di lingkungan rumah seminggu sekali mereka belajar bersama dengan teman-teman yang rumahnya dekat, dan dilakukan pada setiap hari Minggu.
b.    Siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 dalam membagi waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan yang dilakukan di lingkungan rumahnya dengan menyesuaikan waktu sekolah. Subyek mengemukakan caranya membagi waktu antara sekolah dengan kegiatan ekstrakurikuler dan membantu orangtua. Terungkap bahwa pada kenyataannya mereka membagi waktu agar jangan sampai ada kegiatan yang terganggu baik di sekolah ataupun kegiatn dirumahnya. Diusahakan ketiga-tiganya berjalan dengan baik. Sedangkan untuk prioritas mereka lebih memandang dari penting tidaknya kegiatan tersebut (yang mereka lakukan) dan tidak terlalu membedakan antara kegiatan sekolah, ekstrakurikuler dan membantu orangtua.
c.    Dampak kegiatan yang dilakukan oleh siswadari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03. Menurut penuturan subyek memang ada dampak yang mereka rasakan dengan diikutinya kegiatan ektrakurikuler, sekolah dan membantu orangtua, seperti rasa lelah dan capai yang cukup terasa. Tetapi mereka mengakui semua itu dilaluinya dengan senang hati, sehingga tidak terlalu terasa berat. Walupun kadang mereka mengorbankan waktu bermain mereka yang tidak seperti anak-anak lain seusianya dapat menikmati waktu bermain dengan sesukanya. Mereka mengakui dapat diperoleh waktu untuk bermain dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka yang menekankan bermain sambil belajar.

3.    Hasil Analisis Komponen
a. Kegiatan Belajar yang digunakan siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 adalah:
1. Mendengar, yaitu mendengarkan penjelasan guru dengan serius mungkin agar dapat menangkap pesan atau materi yang disampaikan.
2. Mencatat, yaitu mencatat hal-hal penting yang ada di dalam penjelasan guru, sehingga dapat dipelajari atau dibaca kembali dilain waktu (dirumah).
3. Melaksanakan tugas, yaitu menyelesaikan semua tugas yang diberikan oleh sebagai kegiatan aplikasi dari konsep-konsep teori yang disampaikan oleh guru selama proses pembelajaran .

b. Siswa ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 dalam membagi waktu untuk kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan dan kegiatan yang dilakukan di lingkungan rumahnya dengan menyesuaikan waktu sekolah.
1. Menyesuaikan dengan waktu sekolah, yaitu menentukan kapan mereka harus sekolah, kapan harus membantu orangtua dan kapan harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.
2. Mengaturrencana yaitu membuat jadwal kapan ikut latihan ekstrakurikuler, kapan harus membantu orangtua serta kapan harus sekolah dan mengaji. Jadwal dibuat sebisanya yang hanya dipahami oleh mereka tetapi intinya agar jangan sampai ada waktu yang saling berbenturan atau ada kepentingan atau kegiatan yang terlewatkan atau terabaikan.



c. Dampak kegiatan yang dilakukan oleh siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03.
1. Fisik melelahkan, karena harus menyelesaikan tugas sekolah, ekstrakurikuler, membantu orangtua setelah waktu sekolah. Bahkan kadang-kadang ada kegiatan tambahan lainnya seperti pelajaran tambahan di sekolah (les) karena sudah dekat menghadapi ujian sekolah.
2. Rohani menyenangkan, karena banyak terlibat dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dan dapat membantu orangtua tanpa harus mengorbankan sekolah.

4.    Hasil Analisis Tema
a.    Kegiatan belajar yang digunakan siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 adalah salah satu dari 117 kegiatan belajar.
b.    Siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 membagi waktu kegiatan sekolah dengan kegiatan ekstrakurikuler dan membantu orangtua secara rasional.
c.    Dampak kegiatan yang dilakukan oleh siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 terhadap pisik dan rohani.


C.   Pembahasan Hasil Penelitian
a.    Kegiatan belajar yang digunakan siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 adalah dari 117 kegiatan yang telah dijabarkan.
b.    Siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 membagi waktu untuk kegiatan sekolah dan kegiatan ekstrakurikuler serta membantu orangtua dengan cara bertanggung jawab dan rasional.
c.Dampak kegiatan yang dilakukan oleh siswa dari ekonomi lemah SDN Kampungsawah 03 akan berakibat pada fisik dan jiwa.





BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN

A.   Kesimpulan
Sesuai dengan konsep belajar modern yaitu sibernetik maka penelitian ini menyingkap tentang munculnya penerapan-penerapan konsep belajar bebas namun terkendali yang dilakukan oleh subyek penelitian yang peneliti masukkan ke dalam penelitian. Terungkap bahwa cara belajar masing-masing orang berbeda dan mereka hanya bisa melihat dan memperaktekan apa yang cocok untuk mereka. Bila dilihat dari kedua informan di atas bias dilihat bahwa mereka memiliki cara yang berbeda dalam memahami pelajaran sekolah. Ada yang cukup mendengarkan, mencatat atau perlu melaksanakan tugas agar lebih mengerti dan memahami.
Pola dan cara belajar yang digunakan disesuakan dengan situasi yang mereka alami dan hal tersebut selalu mengalami perubahan mengikuti situasi dan suasana yang merekarasakan. Namun tentunya semua itu tidak terjadi secara sporadic, perencanaan tetaplah menjadi sebuah hal yang selalu dilakukan untuk menghadapi berbagai kemungkinan situasi. Dengan demikian subyek penelitian merasa cara yang dipilih dan dilakukannya selama ini tidaklah salah. Meski merasa nyaman dan yakin dengan cara yang mereka jalani sampai sekarang ini.

B.   Implikasi
    1. Adanya perubahan yang signifikan cara belajar, karena selalu menyesuaikan dengan situasi-situasi beragam yang dihadapi setiap waktu. Kesemuanya tidak mirip dengan cara belajar dilakukan siswa-siswi biasa yang tidak banyak melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan di luar jam sekolah.
    2. Perlu adanya prioritas, yaitu menentuan akan pendahuluan kepentingan yang dicapai sehingga dapat mengambil banyak manfaat dari sebuah kegiatan yang dipilih sebagai prioritas.
    3. Jadwal akan tidak teratur bila tidak ada perencanaan kegiatan dan kesungguhan hati mengikuti kegiatan. Oleh karena iyu, setiap subyek akan melakukan perencanaan sebisa dan sematang mungki agar dalam proses pelaksanaan tidak bamyak mengalami hambatan.  

C.   Saran-Saran
    1. Adanya prioritas kegiatan, yaitu agar manfaat-manfaat dari sebuah kegiatan yang menjadi prioritas dapat diraih sepenuhnya, dan menghindari pembuangan-pembuangan tenaga serta waktu di kegiatan-kegiatan yang kurang bermanfaat.
    2. Perlunya perencanaan yang matang dalam menentukan serta memilih kegiatan, yaitu agar terlaksananya kegiatan-kegiatan secara terstruktur menuju pencapaian tujuan yang diharapkan dan ditetapkan. Perencanaan juga membantu agar proses pelaksanaan berjalan secara jelas, pasti dan terarah.   



DAFTAR PUSTAKA


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Mulyana, Deddy., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : Remadja Rosda karya, 2001.
Nasution. S., Asas-Asas Kurikulum, Jakarta : Bumi Aksara, 1995.
Purwanto, M Ngalim., Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda Karya CV, 1992
Sudirman N., Dkk. Ilmu Pendidikan, Bandung : Remadja Rosda karya CV, 1987.




[1] N. Sudirman, Dkk. Ilmu Pendidikan (Bandung : Remaja Rosda Karya CV, 1987). P. 99
[2] Ibid. p. 101
[3] Nasution, S. Asas-asas Kurikulum (Jakarta : Bumi Aksara, 1995). P. 75
[4] Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung, Remaja Rosda Karya, 1992). P. 85


   



















Tidak ada komentar:

Posting Komentar